Saat kuberharap untuk mendengar
suaranya, dia tak ada.
Saat kuberharap untuk melihat
wajahnya, dia tak ada.
Saat kuberharap untuk mendengar
tawanya, dia tak ada.
Yang ada diingatanku, hanyalah
caramu memanggil namaku.
Pertama kalinya, saat kita saling
mengenal.
Dan disaat kutak berharap kau ada,
kau hadir.
Dan disaat kutak berharap kau
memangilku, kau menyebut namaku.
Dan disaat kutak berharap kau
tertawa, kau tertawa lepas ditelinga ku.
Kau bagaikan angin yang tiba –
tiba datang,
dan kemudian pergi dengan begitu
saja.
Kau bagaikan kupu – kupu yang
hinggap disetangkai bunga,
dan kemudian pergi dengan begitu
saja.
Kau memberikan sesuatu yang tak
bisa untuk kudapatkan.
Hanya sebuah harapan yang tak
mungkin untuk terwujud.
Harapanku tlah pergi.
Pergi bersama denganmu.
Aku takut terbang lebih tinggi
lagi,
karna aku tau aku akan terjatuh
terpuruk.
Cukup sudah kau memberikan harapan
palsu padaku.
0 komentar:
Posting Komentar